KUDUS – Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menerapkan sistem e-counting (penghitungan elektronik) dalam pemilihan pimpinan baru periode 2015-2020. Penggunaan sistem ini untuk menjamin kesahihan penghitungan, sekaligus meminimalisasi kecurangan.
Ketua Pelaksana Musywil ke-47 Muhammadiyah Jateng Achmad Hilal Madjdi mengatakan, musywil yang digelar kali pertama di Kudus ini akan meninggalkan tradisi spidol dan papan tulis. “Peserta akan memberikan suaranya untuk diproses secara elektronik, sehingga hasil penghitungan bisa cepat diketahui,” kata Hilal yang juga ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus.
Pemilihan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng rencananya akan digelar Sabtu (19/12) malam. Ada sebanyak 1.394 anggota utusan dari 35 kabupaten/kota yang akan memberikan suaranya. Mereka akan memilih 13 nama dari 39 nama calon PWM Jateng.
Sementara itu, sebanyak 317 anggota Aisyiyah juga akan menggelar pemilihan pimpinan wilayah Aisyiyah di Aula Muhammadiyah Kudus.
Ketua PWM Jateng Musman Thalib menambahkan, tema dakwah pencerahan menuju Jawa Tengah berkemajuan diharapkan tak berhenti sebagai jargon semata. Dakwah pencerahan dimaksudkan agar musywil mampu melahirkan pimpinan dengan tiga misi utama yaitu memiliki pola pikir dan perilaku jauh ke depan, mewujudkan kualitas material dan spiritual lebih baik, dan mampu bersaing dengan negara lain.
“Sudah dicontohkan bagiamana pimpinan terdahulu sudah memikirkan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan sosial umat yang melampaui kebutuhan saat itu,” katanya.
