www.kudusmu.id – Tak terasa, salah satu organisasi gerakan Islam di Indonesia, Muhammadiyah, berusia satu abad lebih. Pada tahun ini, umur Muhammadiyah telah mencapai 106 tahun. Acara Milad Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Muhammadiyah berlangsung di pendopo kabupaten Kudus, malam ini.
Bupati Kudus H.M. Tamzil memberikan selamat kepada Muhammadiyah, “Saya ucapkan selamat kepada Muhammadiyah, tak terasa sudah 106 tahun,” ungkapnya. Tamzil juga mengungkapkan Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi gerakan yang positif dalam kerangka membangun bangsa dan negara, “Kita bisa melihat eksistensi Muhammadiyah dalam rangka membangun bangsa. Tak hanya itu, Muhammadiyah juga turut menjadi agen perubahan menuju manusia yang sejati,” katanya.
Pada kesempatan itu pula, Tamzil juga mengajak warga dan simptisan PD Muhammadiyah Kudus untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Kudus, “Kami mengajak masyarakat dan simpatisan Muhammadiyah untuk selalu aktif dalam rangka pembangunan di Kudus,” ujarnya. Tamzil juga memohon doa restu agar kepemimpinannya bersama H.M. Hartopo mampu melayani masyarakat dengan baik dan tanpa diskriminasi.
Ketua PD Muhammadiyah Kudus, Dr. H. Achmad Hilal Madjdi, M.Pd mengatakan dengan diadakannya Milad Muhammadiyah di pendopo kabupaten, diharapkan mampu menambah energi positif untuk kepemimpinan Tamzil-Hartopo, “Kami merasa senang dan mudah-mudahan bisa memberi energi positif untuk pak bupati dan pak wakil bupati,” katanya ditepuktangani hadirin. Dirinya juga mengungkapkan pentingnya mengembangkan literasi di Kudus, “Literasi itu penting untuk menghadapi hoax dan informasi yang tidak tepat,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., berujar bahwa Muhammadiyah telah berkembang secara pesat, “Muhammadiyah dulu tumbuh di desa yang kecil dan diperuntukkan untuk karesidenan Jogja saja. Tapi, saat ini Muhammadiyah telah menjadi internasional movement,” ungkapnya.
Dikatakannya, masalah disintegrasi akan menjadi persoalan besar jika dibiarkan, “Kalau ini dibiarkan, antara yang punya dan tidak punya, maka akan jadi persoalan kesenjangan yang serius,” imbuhnya. (media kominfo kudus)