Hadir pula sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti; Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah; Rozihan; Bendahara Umum DPP PAN Nasrullah; Ketua PC NU Kudus Abdul Hadi, dan Kepala Kemenag Kudus Hambali.
Pembukaan dimulai pukul 20.30. Ada pentas seni dari siswa SMA Muhammadiyah Kudus dengan membawakan tari Indang Badinding. Tarian itu dari Sumatera Barat yang sudah dimodifikasi siswa. Penarinya dari siswa yang dulu ikut pertukaran pelajar di Malaysia. Totalnya ada 17 orang.
Setelah dihibur pentas seni itu, peserta musyda yang berjumlah 250 orang mulai mendengarkan sambutan demi sambutan. Baru setelah itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah tampil member tausyiyah.
Ketua PDM Kudus Ahmad Hilal Madjdi dalam sambutannya menjelaskan, dalam musyda kali ini, tidak ada yang mencari jabatan. Semuanya siap menjalankan amanah dan berjuang jika dipilih. Bahkan, pihaknya pun siap seperti halnya mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin yang menjadi ketua ranting di daerahnya.
Penggerak utama Muhammadiyah, kata dia, justru anggota dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah. “Terima kasih kepada semua kader yang mau menjadi calon pimpinan Muhammadiyah untuk ke depannya,” ucapnya.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng Rozihan mengungkapkan, musyawarah ini dilakukan dengan rasa senang dan gembira. Muhammadiyah itu mengajarkan urut dan tertib, sebelum ada musyda, ada muktamar dan musywil. Setelah adanya musyda, nanti digelar musycab dan musyran. “Agama itu yang enteng, ringan, maka akan senang menjalaninya,” jelasnya.
Setelah pembukaan, ada juga pengajian umum dari Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Dalam pengajian itu, Abdul Mu’ti berharap Muhammadiyah fokus pada pengembangan Islam yang berkemajuan dengan memaksimalkan amal usaha Muhammadiyah. (media center/riska)