www.kudusmu.id – Kudus, Kader Muhammadiyah harus siap terhadap amanah. Ketika PDM Kudus menunjuk SD Muhammadiyah Birrul Walidain mewakili Kudus dalam even olympicAD dan pentasbora Jawa Tengah cabang film indie, dengan cekatan terbentuklah tim film indie.
Tiga hari bukanlah waktu yang lama. Ustadzah Ellysa dan Ustad Saiful bergegas menyusun skript film disela-sela aktivitas mengajar di sekolah dan selesailah skript film berjudul “nggak boleh syirik”. Film ini digunakan sebagai gerakan dakwah yang mendukung tujuan Muhammadiyah yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, tanpa TBC (Tahayul, Bid’ah, Churafat) yang termasuk didalamnya adalah syirik.
Briliant, selaku kameramen dan editor bergegas melakukan syuting sesaat setelah skript jadi dengan didampingi oleh Hisyam Amrullah. Bersama Sutradara dan aktor yang telah terpilih, kerja ekstra seakan menjadi pilihan demi terselesainya film indie tersebut.
Tak ada wajah peluh apalagi ucapan keluh. Semangat kesungguhan dan pantang menyerah telah mengantarkan “project gila” ini sampai ditangan panitia sebelum deadline.
Film yang dapat diunggah di YouTube melalui akunnya Hisyam Amrullah dan telah diplay lebih dari 1000 kali, masuk babak final kategori Yunior (SD dan SMP), dan diundang untuk mempresentasikan karya di gedung PWM Jateng pada Kamis (31/8).
Meskipun belum bisa mewakili Jawa Tengah ditingkat Nasional, tim film indie bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan, terlebih kesempatan mengikuti babak final.
Finally, pihak sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan film ini. Semoga dalam kesempatan lain, SD Muhammadiyah Birrul Walidain Kudus dapat menghasilkan karya yang lebih kreatif dan inovatif.(fa/sdmbw)