Ita dilahirkan di keluarga konghuchu. Dan ia adalah orang pertama yang memeluk khatolik dalam keluarga besarnya. Mantan misionaris ini telah berhasil membawa keluarganya dari khonghucu ke agama Khatolik. Tidak hanya keluarganya, masyarakat lainnya juga banyak yang telah mengikutinya. Jadi, tidak heran kalau Ita dikatakan sebagai tim sukses Gereja.
Awalnya, Ita sangat benci dengan orang Islam, tetapi disisi lain ia juga penasaran dengan agama Islam. “Saya selama 33 tahun menjadi tim sukses Gereja belum pernah sekalipun membuka Al-Kitab Injil. Dan saat saya membukanya, saya heran mengapa isinya sesuai dengan apa yang dilakukan orang muslim. Misalnya, perintah berjilbab, larangan memakan daging babi, binatang bertaring, dan bergigi tajam. Perintah itu sudah dilakukan oleh kebanyakan umat Islam, sedangkan dalam khatolik malah diperbolehkan memakan babi dan anjing. ” ujar Ita saat mengisi Pengajian Muallaf di Masjid Al-Falah, Krandon, Kudus. (09/01)
Ita dibaiat menjadi seorang muslim pada tanggal 20 Desember 2008 di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dan saat ini ia telah menjadi seorang da’i muslim Indonesia. “Saya ini bukan penyusup, saya ini benar-benar seorang da’i,” ujar Ita.