muhkudus.id – Rabu (15/3) MI Muhammadiyah (MIM) 2 Kudus Program Khusus , sudah sejak lama melakukan pembiasaan sholat dhuha. Pembiasaan tersebut dilakukan sebelum memulai pelajaran. Pembiasaan ini dilakukan oleh semua siswa di MIM 2 Kudus, tanpa terkecuali satu pun jua. Sejak dini, anak-anak dilatih untuk disiplin waktu. Mulai dari bel berbunyi, anak-anak langsung dapat menempatkan diri untuk berbaris. Dilanjutkan dengan doa bersama disertai dengan arti.
Menurut Partini selaku Kepala MIM 2 Kudus, ia mengatakan bahwa beberapa hal yang dapat diambil dari program pembiasaan perilaku agamis pada khususnya, adalah pembiasaan sholat dhuha. Diantaranya yakni dapat menumbuhkan perilaku disiplin. Menumbuhkan dan membentuk karakter yang agamis akan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, hafalan surat pendek menjadi lebih maksimal. Sebab, setiap hari anak-anak melaksanakan sholat dhuha dan melafalkan surat pendek. Surat pendek yang dibaca oleh anak-anak MIM 2 Kudus yakni sesuai target masing-masing kelas. Untuk kelas 1 pada semester ganjil, anak menghafal Q.S. An-Naba: 1-40. Sedangkan pada semester genap, anak menghafal Q.S. An-Naziat: 1-46.
“Untuk menghafal sebuat surat, ada berbagai cara yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan cara dihafalkan setiap hari saat sholat dhuha. Kita dapat memulainya dari satu hari satu ayat (one day one “ayat”). Alhamdulillah, anak-anak kelas 1 MIM 2 Kudus sudah hafal surat an-naba dan an-naziat dalam waktu kurang dari 3 bulan,” tutur Suaidah, wali kelas 1a. “Saya kira hal itu mustahil, namun apa boleh buat anak-anak MIM 2 Kudus yang sedang menghafal malah dapat memacu saya untuk bisa menghafalkan an-naba dan an-naziat seperti mereka,” Suaidah menambahkan.
Berikut adalah curahan hati dari guru kelas 1b, yakni Nurul Khikmah. Ia berkata, “Tahun ini adalah tahun yang berat bagi kami, wali kelas dan pendamping kelas 1. Hal tersebut dikarenakan oleh hafalan yang terlalu berat bagi anak kelas 1. Awalnya kami tidak yakin kalau anak-anak kami bisa hafal surat pendek sesuai target. Namun, kekhawatiran itu bisa kami imbangi dengan trik satu hari satu ayat. Bacaan satu ayat tersebut selalu kami baca ketika sholat dhuha. Alhamdulillah, ternyata dengan metode tersebut, anak-anak MIM 2 Kudus sudah hafal surat-surat pendek sesuai target, bahkan sebelum waktunya. Dengan membaca surat-surat pendek ketika sholat dhuha, hafalan anak lebih maksimal karena setiap hari dibaca.
Di lain pihak, Subagiyo selaku pendamping kelas 1a menuturkan sebagai berikut. Ia mengatakan bahwa sholat dhuha berjamaah dengan bacaan jahr, serta surat al-qur’an yang telah ditentukan merupakan kegiatan wajib pra pembelajaran bagi murid MIM 2 Kudus. Selain pembiasaan ibadah, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi menghafal terhadap ayat-ayat al-qur’an yang menyesuaikan karakteristik anak usia sekolah dasar. Anak usia sekolah dasar senang bermain, bergerak, kerja kelompok, dan melakukan secara langsung. Ia mengutip dari buku Dra. Desmita, M, Si. Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Rosdakarya cet.IV Hlm.35. Di mana pada kegiatan ini anak dapat mengeksplorasi kemampuan mendengar, mengucap, bergerak, dan merasakan. Sehingga, anak melakukannya dengan senang dan penuh perhatian. Dalam keadaan semacam ini memungkinkan anak lebih mudah untuk menghafal. Sementara itu, jika dilihat dari sudut pandang agama, Allah SWT menegaskan “Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-qur’an, dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya (Q.S. Al-Hijr: 9).
Wali murid juga tak kalah terkesan dengan program pembelajaran di MIM 2 Kudus. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai tuturan berikut ini. “Alhamdulillah anak saya jadi bersemangat untuk hafalannya dan semakin rajin untuk sholat,” kata wali murid Ananda Daffa. “Menurut saya kegiatan di MIM 2 Kudus sudah bagus, karena setiap hari sholat dhuha dan menghafal surat pendek,” tutur wali murid Ananda Farra. “Kalau untuk hafalannya, kayaknya tidak ada beban atau keluhan buat anak saya, kalau bisa settiap hari sholat dhuha terus,” kata wali murid Ananda Abi. “Sudah bagus bu, program di MIM 2 Kudus, hanya butuh pembiasaan di rumah,” wali murid Ananda Farras menambahkan. (Keoshi/ mimudaku)