www.kudusmu.id, MAKKAH – Muhammadiyah berdasarkan penanggalan 8 Dzulhijah 1438 H telah berusia 108 tahun. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Muhammadiyah mampu bertahan dan berkembang dalam usia 108 tahun dengan melewati suka dan duka hingga semakin menjadi matang, dewasa, cerdas, bijaksana, dan mampu menghadirkan pemikiran dan amaliah berkemajuan.
“Muhammadiyah bermuhasabah atas kekurangan dan kelemahan, maka selayaknya Milad dijadikan momentum untuk melakukan perubahan-perubahan transformatif yang bermakna menuju Muhammadiyah berkemajuan di berbagai bidang garapannya agar geraknya melampaui yang lain dalam spirit fastabiqul khairat,” ucap Haedar ketika dihubungi pada Rabu (30/8).
Muhammadiyah, lanjut Haedar harus menghadirkan pusat-pusat keunggulan di bidang pemikiran dan amal usaha yang selama ini digarap agar menjadi kekuatan alternatif di tengah persaingan ketat dalam pergerakan dinamika kehidupan nasional dan global.
“Warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkatan termasuk di amal usaha dan jamaah agar semakin memperkuat komitmen dalam bermuhammadiyah untuk berdakwah dan bertajdid sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimiliki bermodalkan keikhlasan, pengkhidmatan, dan militansi keislaman untuk meraih ridla dan karunia Allah SWT,” ungkap Haedar.
Selain itu, Haedar juga berharap agar seluruh Pimpinan Persyarikatan, Ortom, Majelis, Lembaga, Amal Usaha, dan institusi yang berada dalam Muhammadiyah niscaya menegakkan paham agama sebagaimana yang dipedomani Muhammadiyah, ideologi, serta segala ketentuan dan kebijakan Persyarikatan sehingga menjadi gerakan yang solid, kuat, dan maju dalam satu barisan yang kokoh.
“Seraya menghindari dan mencegah hal-hal yang bertentangan dengan paham agama, ideologi, ketentuan, dan kebijakan Muhammadiyah,” terang Haedar.
Segenap pihak hendaknya memperhatikan dan mendukung kaderisasi dan para kader Muhammadiyah sebagai generasi penerus yang unggul, berkhidmat, dan menjadi pelaku gerakan yang bermakna bagi kemajuan persyarikatan, umat, bangsa, dan kemanusiaan universal.
“Seluruh amal usaha Muhammadiyah agar berbenah dan memperbarui diri disertai melakukan inovasi-inovasi yang menghasilkan keunggulan,” tegas Haedar.
Dalam menghadapi kehidupan keumatan dan kebangsaan yang sarat isu dan dinamika, hendaknya selalu mengacu pada prinsip-prinsip Peryarikatan dan Kebijakan Pimpinan Pusat sebagaimana telah menjadi ketentuan yang berlaku dalam organisasi Muhammadiyah.
“Warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah hendaknya menjaga spiritualitas dan akhlaq karimah dalam bersikap, berkata, dan bertindak lebih-lebih dengan media sosial yang semakin bebas agar tetap menjadi uswah hasanah mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW,” harap Haedar.
Diakhir Haedar berharap agar Muhammadiyah semakin maju dan unggul serta memberi makna dalam membangun peradaban umat, bangsa, dan kemanusiaan universal yang rahmatan lil-‘alamin dalam naungan Rahman dan Rahim Allah SWT
sumber : www.muhammadiyah.or.id